KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Sabtu, 18 Desember 2010

Setetes Embun Penyejuk Hati

Setetes Embun Penyejuk Hati

Mutiara Hikmah 1:
Wahai Saudaraku!!
Kala kehendakNya mengalahkan kehendak hambaNya...
Kala rencanaNya memupuskan rencana hambaNya...
Kala ruang dan waktu melebur harapan...
Kala tangis batin hanya terdengar bergaung di lorong hati
Hanya doa yang terpanjat yang dapat menembus langit hingga ketujuh lapisannya.

Ya Allah, kehendakilah hamba ini dengan kebaikan kehendakMu...
Bantulah hamba tuk senantiasa memandang baik takdirMu...
Bersabar atas ujianMu...Amin Ya Robbal 'alamin.
From: SMS-T Community

Mutiara Hikmah 2:
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shalallahu 'alaihiwasallam bersabda:
"Hai sekalian orang yang telah berislam dengan lisannya, tapi belum masuk keimanan ke dalam hatinya, janganlah kalian mengganggu Kaum Muslimin, jangan mencelanya, dan janganlah mencari-cari aib mereka. Karena sesungguhnya barang siapa yang Allah cari aibnya, maka Allah pasti akan membongkarnya walau dia berada dalam rumahnya" (HR. Tirmidzi 2023. Dihasankan oleh Syaikh al-Albany).
From: MSC & Feri Ardianto

Mutiara Hikmah 3:
Ketika kehidupan memberi kita seribu alasan untuk "Ingin Sesuatu", pahamilah bahwa Allah punya tak hingga pengetahuan akan "Kebutuhan Kita". Awalilah hari dengan rasa syukur dan keikhlasan.Nikmati setiap detik waktu yang berdetak dengan istiqomah dan keikhlasan dengan senyuman dan keikhlasan. Semoga Allah ridha atas semua kerja keras yang kita lakukan dan menjadikan kita bak kupu-kupu indah bersayap iman dan takwa. Amin.
From: Kangean in d' Gang

Mutiara Hikmah 4:
Hidup adalah pembelajaran, banyak hal yang dapat kita pelajari dari hidup meski kadang menguras energi dan kesabaran.Namun kalau kita tabah akan selalu ada hikmah yang membuat kita jadi lebih arif dan dewasa. Hanya doa yang tak putus yang bisa membuat kita tegar dalam kehidupan di dunia.
From: Kangean in d' Gang

Mutiara Hikmah 5:
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kamu memandang ke atas (dalam urusan harta dan dunia) namun lihatlah ke bawah, agar kamu tidak mengingkari nikmatNya (Muttafaq 'alaih).
From: MSC

Mutiara Hikmah 6:
Imam as-Syafi'ie berkata:
"Barang siapa yang mengingatkan/menasehati seseorang secara terang-terangan dan/atau di depan umum, maka sesungguhnya ia telah mengejek atau menghinanya. Dan barang siapa yang mengingatkan seseorang secara diam-diam dan/atau tidak di depan umum, maka dia telah menasehatinya dan meluruskannya.
From: Kangean in d' Gang

Mutiara Hikmah 7:
Jika kamu mampu jadilah ulama. Jika tidak mampu jadilah penuntut ilmu. Jika tidak mampu cintailah mereka. Jika tidak mampu pula, janganlah membenci mereka (Umar Ibn Abdul Aziz).
From: MSC

Mutiara Hikmah 8:
Terkadang hidup amat melelahkan. Merampas jejak hati menggoyahkan sendi dan merapuhkan iman. Hanya cinta kepada Allah lah yang membuat kita bisa bertahan. Cukuplah Allah yang memberikan semangat kepada kita, sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas kemalasan kita. Cukuplah Allah yang memelihara ketekunan kita, karena perhatian manusia terkadang menghanyutkan kita. Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang bermakna, pribadi yang saat berbaur ia mampu menyemangati saudaranya dalam ketaatan. Dan saat sendiri ia mampu menguatkan dirinya atas kesabaran
From: Kangean in d' Gang

Mutiara Hikmah 9:
Barang siapa yang Allah ingin mengabulkan doanya di waktu sulit dan susah, maka hendaknya ia memperbanyak doa di saat lapang (HR. Tirmidzi No. 3382).
From: MSC

Mutiara Hikmah 10:
Imam as-Syafi'ie Rahimahullah Ta'ala:
Siapa saja yang mengerjakan Shalat Isa' dan Subuh bertepatan dengan Malam Lailatul Qadar, maka ia sudah dikatakan menghidupkan malam tersebut.
From: Lathoif Ma'arif from MSC

Mutiara Hikmah 11:
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Dua perkara yang hukumannya dipercepat semasa di dunia adalah perbuatan dzalim dan durhaka kepada kedua orang tua" (Hadist Sahih Riwayat al-Hakim dengan sanad Sahih).
From: MSC

Mutiara Hikmah 12:
Mu'awiyah Ibn Qurroh Rahimahullah Ta'ala menyatakan:
"Tangisan dalam hati lebih baik dari pada tangisan air mata
From: Ta'tirul Anfas from MSC


Malang, 12 Muharam 1432 / 18 Desember 2010
@nd


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum,
ya ukhi, bolehkah sya bertanya.
Sya itu org ny sensitif,
jd utk menahan air mata sulit bgi sya,
itu bgaiman??

ARNANDA AJI SAPUTRA mengatakan...

Wa'alaikumsalam warahmatullah wa barokatuh. Afwan sebelumnya, kalau kami adalah ikhwan.

Terkait pertanyaan antum, hal itu justru sangat dianjurkan. Dan menetesnya air mata karena Allah adalah suatu hal yang menunjukkan lembutnya hati.

Sebagaimana antum menitikkan air mata karena lantunan Al-Qur'an, menangis tatkala dibacakan terjemah Al-Qur'an atau hadits. Atau menitikkan air mata tatkala mendengar kisah pelajaran hamba-hamba Allah yang diadzab atau terharu melihat hamba Allah yang mendapat nikmat atas ketakwaannya. Menangis karena adzab neraka dan menangis cinta karena menginginkan syurga. Menangis rindu karena ingin berjumpa Allah dan melihat wajahNya.

Bahkan di sebagian hadits dinyatakan, bahwa kalau kita sholat usahakan untuk menangis, kalau tidak maka berusahalah menangis. Dan Rasulullah pun berdoa, "Allahumma inni 'audzubika min 'ainin laa tahsya' (Wahai Allah, aku berlindung kepada mata yang tak dapat menitikkan air matanya)".

Sebagaimana Rasulullah pun menitikkan air mata tatkala Ibrahim (putera beliau) meninggal dunia. Sahabat bertanya, "Engkau menangis Wahai Rasulullah?" Maka beliau menjelaskan bahwa tangisannya adalah karena cinta, sedangkan lisan tetaplah ridho.

Maka berbahagialah antum bisa menangis, dan bersedihlah tatkala hati ini tak lagi bisa menangis. Karena menangis adalah tanda kelembutan hati dan banyak tertawa adalah mengeraskannya.

Allahu a'lam

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah