Yayasan al Aqsha Kecam Serangan Penodaan Makam Ma’manillah
[ 11/11/2011 - 01:17 ]
[ 11/11/2011 - 01:17 ]
Alquds – PIP: Yayasan al Aqsha dalam pernyataannya, Kamis (10/11),
mengecam keras tindakan para pemukim Zionis yang menodai makam Islam
bersejarah Ma’manillah di al Quds, penulisan slogan-slogan rasial di
dalamnya, upaya pembongkaran sejumlah makam dan penghancuran
nisan-nisannya.
Yayasan al Aqsha menuduh pemerintah Zionis Israel bertanggung jawab penuh atas serangan penodaan ini dan meminta adanya tindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan tersebut. Yayasan al Aqsha juga menyerukan masyarakat Israel dan Arab serta Palestina agar segera bergerak untuk menghentikan serangan penodaan seperti ini dan melindungi tempat-tempat suci dari serangan kaum Zionis.
Yayasan al Aqsha mengatakan, “Akhir-akhir ini serangan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di dalam wilayah Palestina dan al Quds terus meningkat. Serangan terjadi pada masjid-masjid, pemakaman dan gereja. Meskipun para pelaku kejahatan ini meninggalkan bukti kejahatannya, namun istitusi resmi Zionis Israel tidak tegas menangani kejahatan tersebut, sehingga rangkaian kejahatan ini terus berlanjut dan yang terakhir adalah serangan penodaan yang terjadi hari ini (10/11/11, red) di makam Islam Ma’manillah di al Quds.”
Yayasan al Aqsha menambahkan, “Kami menilai semua penyerangan terhadap tempat-tempat suci di negeri ini adalah serangan jahat. Namun penyerangan ke makam Ma’manillah adalah penerangan penodaan terbesar dan memiliki simbul besar, karena makam Ma’manillah merupakan makam Islam terbesar dan terkuno di Palestina, usianya sekitar 1400 tahun dengan luas asli sekitar 200 acre. Di dalamnya ada makam sejumlah shahabat Rasulullah, banyak para ulama, fuwaha, orang-orang shaleh dan syuhada yang dimakamkan di sana. Makam Ma’manillah hari ini juga merupakan lingkaran target langsung isntitusi Israel dan sayap pelaksananya.”
Yayasan al Aqsha menambahkan dalam pernyataannya, “Yang bertanggung jawab atas kejahatan ini dan juga kejahatan-kejahatan serupa sebelumnya adalah institusi resmi Zionis, kebijakan dan pernyataannya serta tindakannya yang menyebabkan terjadinya kejahatan ini dan semakin meningkat. Karena itu, selama para pelaku kejahatan ini tetap berkeliaran bebas dan leluasa, maka institusi Zionis yang menjadi pihak tertuduh utama atas kejahatan seperti ini dan dampaknya.” (asw)
Yayasan al Aqsha menuduh pemerintah Zionis Israel bertanggung jawab penuh atas serangan penodaan ini dan meminta adanya tindakan hukum terhadap para pelaku kejahatan tersebut. Yayasan al Aqsha juga menyerukan masyarakat Israel dan Arab serta Palestina agar segera bergerak untuk menghentikan serangan penodaan seperti ini dan melindungi tempat-tempat suci dari serangan kaum Zionis.
Yayasan al Aqsha mengatakan, “Akhir-akhir ini serangan terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di dalam wilayah Palestina dan al Quds terus meningkat. Serangan terjadi pada masjid-masjid, pemakaman dan gereja. Meskipun para pelaku kejahatan ini meninggalkan bukti kejahatannya, namun istitusi resmi Zionis Israel tidak tegas menangani kejahatan tersebut, sehingga rangkaian kejahatan ini terus berlanjut dan yang terakhir adalah serangan penodaan yang terjadi hari ini (10/11/11, red) di makam Islam Ma’manillah di al Quds.”
Yayasan al Aqsha menambahkan, “Kami menilai semua penyerangan terhadap tempat-tempat suci di negeri ini adalah serangan jahat. Namun penyerangan ke makam Ma’manillah adalah penerangan penodaan terbesar dan memiliki simbul besar, karena makam Ma’manillah merupakan makam Islam terbesar dan terkuno di Palestina, usianya sekitar 1400 tahun dengan luas asli sekitar 200 acre. Di dalamnya ada makam sejumlah shahabat Rasulullah, banyak para ulama, fuwaha, orang-orang shaleh dan syuhada yang dimakamkan di sana. Makam Ma’manillah hari ini juga merupakan lingkaran target langsung isntitusi Israel dan sayap pelaksananya.”
Yayasan al Aqsha menambahkan dalam pernyataannya, “Yang bertanggung jawab atas kejahatan ini dan juga kejahatan-kejahatan serupa sebelumnya adalah institusi resmi Zionis, kebijakan dan pernyataannya serta tindakannya yang menyebabkan terjadinya kejahatan ini dan semakin meningkat. Karena itu, selama para pelaku kejahatan ini tetap berkeliaran bebas dan leluasa, maka institusi Zionis yang menjadi pihak tertuduh utama atas kejahatan seperti ini dan dampaknya.” (asw)
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
|
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah