KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Minggu, 09 Januari 2011

BIARKANLAH MEREKA BERGEMBIRA

BIARKANLAH MEREKA BERGEMBIRA !!!

Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah Ta'alai dengan pujian yang sempurna. Semoga shalawat serta salam tetap tercurah pada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam dan para keluarganya, sahabatnya serta ummatnya yang setia mengikuti sunnahnya hingga akhir zamman. Amma ba'd.

Ini merupakan suatu kisah yang ditulis oleh seorang teman, kisah ini kemudian saya copas melalui ijinnya. Maaf, sebenarnya kisah ini sudah lama saya download dan baru sekarang saya posting karena banyaknya data yang saya simpan. Semoga kisah menarik ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama. Silahkan menyimak:

Suatu petang ketika orang-orang sedang sibuk berebut waktu untuk segera pulang ke rumah masing-masing setelah melakukan rutinitas pekerjaannya. Di sebuah halte busway terlihat seorang bapak dengan tiga anaknya yang masih kecil-kecil. Mereka sedang menunggu datangnya busway yang sebentar lagi akan membawa mereka pulang.


Ketiga anak itu berusia sekitar 8,5 dan 3 tahun. Anak terkecil bagaikan seorang putri. Ia begitu cantik dalam dekapan sang bapak. Sedangkan kedua anak lainnya yang putra, terlihat bermain-main kesana kemari.

Tibalah saatnya busway yang ditunggu datang, para penumpang pun seperti robot yang diperintahkan sama. Bergegas menuju pintu masuk busway, termasuk sang bapak dan ketiga anaknya. Kemudian keluarga itu dapat duduk di kursi busway yang disusun seperti kereta api listrik. 

Tak seberapa lama kedua anak laki-lakinya beranjak dari kursi duduknya dan bermain petak umpet di sela-sela tubuh orang dewasa yang sebagian besar mengisi ruang busway itu. Mereka sambil berteriak-teriak kegirangan. Terlihat beberapa penumpang yang wajahnya menjadi begitu muram. Mereka merasa tidak nyaman dengan kegaduhan itu. Hingga akhirnya ada seorang penumpang pria yang ketus menyatakan protesnya kepada bapak.

"Pak, tolong anaknya diatur ya... Disini kan penumpang juga ingin tenang. Sudah capek kerja, eh.. pulang kok masih saja ada yang ganggu." 

Lalu sang bapak sambil menggendong putrinya pun menjawab dengan senyum ;

"Maaf ya mas, ibunya mereka baru saja meninggal sore ini di rumah sakit dan saya belum mengatakan hal ini kepada mereka. Nanti begitu sampai rumah, saya akan mengatakannya. Biarlah mereka merasakan kegembiraan yang menjadi haknya. Karena saya merasa mereka akan banyak kehilangan kegembiraan setelah tahu bahwa ibu yang biasa mengasuh mereka dan menyayanginya setiap saat sudah tidak bersama mereka lagi di dunia. Mas tidak keberatan kan...??! kalau mereka main-main sebentar saja di bus ini??."

Mendengar apa yang dibicarakan sang bapak, sebagian para penumpang yang mendengarnya lalu terdiam dan merenung termasuk pria yang baru saja memprotesnya dengan ketus.

Tiba-tiba mereka teringat akan ibu mereka. Teringat akan kasih sayangnya, teringat akan kesalahan-kesalahan yang sudah diperbuat.

Diam-diam diantara mereka ada yang mengambil handphone disaku celananya, lalu jari jempolnya membuat sebaris kalimat ;

Ibu, apa kabar?. Besok pagi saya mau pulang menjenguk Ibu. Maafkan segala salah saya, Ibu.

Kemudian mengirimkan lewat sebuah SMS ke nomor ibunya sambil berharap semoga ia masih diberi kesempatan berjumpa dengan ibunya esok hari.

@nd
5 Shafar 1432 / 9 Januari 2011
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah