NIKMATNYA HIDUP BERSAMA SANG TAULADAN
Teks Asli : Istamti’ bi hayatika
Penerbit : Pustaka Yassir Surabaya
Cetakan Tahun : 2008
Tebal Buku : 516 Halaman
PEMBELIAN DAN PEMESANAN GROSIR CLICK LINK:
http://swaranda.blogspot.com/p/blog-page.htmlhttp://swaranda.blogspot.com/p/blog-page.html
Segala Puji Bagi Allah Tuhan Semesta Alam dan Yang Maha Membolak Balikkan Hati Manusia. Semoga Shalawat serta Salam selalu terlimpah pada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sahabihi wa ummatihi ajma’in. Amma ba’d
Semua makhluk hidup di dunia ini pasti pernah mengalami masalah dan terus mengalaminya hingga ruh sudah tercabut dari badan mereka. Begitupula manusia yang telah diciptakan sebagai bahan ujian dalam menjalankan misi hidupnya sebagai Hamba Allah yang pernah dinyatakan oleh semua manusia saat jaman azali terdahulu. Makhluk yang diberi oleh Allah nafsu, akal dan hati ini dengan beraninya menerima tawaran yang sangat berat dan genting urusannya, yaitu urusan dalam menjalankan syariat. Sebagaimana Allah berfirman,” Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh” (Al-Ahzab: 72).
Akan tetapi takdir Allah tak kan pernah dapat ditentang, masa lalu tak kan pernah dapat disalahkan, yang terjadi telah terjadi dan tak kan pernah bisa dihapus dari catatan. Itulah manusia dan memang itulah yang ditakdirkanNya, maka semua diri kita menanggung resiko yang mau tidak mau harus kita tanggung dalam kehidupan di dunia, yaitu menjalankan syariatNya dengan penuh ketakwaan di antara ujian-ujian yang akan diberikanNya. Allah berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah: 155). Ujian Allah tidak lain adalah untuk mengetahui mana di antara manusia yang melakukan amalan paling baik sebagaimana difirmankanNya, “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Al-Mulk: 1-2).
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya...”. Inilah janji Allah yang telah difirmankanNya dalam Surat Al-Baqarah ayat 286. Maka orang-orang beriman sudah seharusnyalah memiliki semangat dalam hidupnya dan menikmati hidupnya sesuai dengan bagaimana Al-Qur’an dan As-Sunnah mengatur mereka, sehingga kehidupan serasa tenang dan tentram.

Dale Carnegie, adalah contoh seorang motivator terkenal dunia. Tulisan-tulisannya sangat bermakna dan sangat menyentuh, bahkan buku-bukunya merupakan the best seller yang menjadi rujukan ahli psikologis dunia. Namun, apa dasar rujukan Carnegie bila tidak dunia semata? Apa landasan menulis bukunya apabila tidak berlandaskan kesejukan yang semu? Dan apa hakekat ia menulis bila ia hanya mementingkan cinta dan kesejahteraan dalam hidup namun tak tahu apa tujuan cinta dan hakekatnya? Ya, akhirnya dia mati bunuh diri. Na’udzubillah
Kaum Muslimin yang merupakan kaum yang dimuliakan Allah yang memiliki pegangan kuat dan hakiki berupa Al-Qur’an dan Sunnah, sudah seharusnyalah merujuk pada keduanya. Para ulama dan pakar taskiyatun nufus (penyejuk hati) telah menuliskan beberapa artikel yang sangat menyejukkan dan menyegarkan hati. Kitab-kitab yang merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah merupakan motivasi penting untuk menyegarkan hati manusia yang haus. Al-Qur’an dan Sunnah yang tak pernah salah, yang mengetahui hakekat manusia dan yang mengetahui seluk-beluknya. Karena diturunkan langsung oleh Sang Pencipta melalui utusanNya yang dimuliakanNya. Allah, Dialah Tuhan Yang Tak Memiliki Sekutu dan Yang Maha Mengetahui semua rumusan hidup manusia, mulai dari fisik yang kasar hingga hati yang lembut. Sehingga bila buku-buku motivasi itu ditulis oleh manusia tanpa merujuk keduanya, maka hanya berlandaskan hawa nafsu yang dapat mati atau pengetahuan yang sempit dan hasil pemikiran akal yang rendah mengenai hakekat manusia yang sebenarnya.
Seorang ulama bernama DR. Muhammad bin Abdurrahman al-Arifi hafidzhahullah ta’ala, beliau terkenal dengan pakar Taskiyatun Nufus telah banyak sekali mempelajari bagaimana memotivasi diri dan orang lain. Saat berusia 16 tahun beliau telah membaca buku berjudul “Seni Bergaul dengan Orang Lain” karya Carnegie, menurut beliau buku itu sangat mengagumkan. Beliau baca berulang-ulang dan menyarankan pada orang lain untuk merujuk pada buku itu. Carnigie memberikan contoh orang-orang sukses seperti Lincoln, Roosevelt, Yoseph, juga para penemu seperti Thomas Alfa Edison dan Einstein. Tapi apa yang terjadi pada akhir hayat Dale Carnegie merupakan faktor telak yang membuat kekaguman itu turun drastis. Beliau lalu berpikir ulang, apa yang salah dengan hal itu.
Betul apa kata ulama Salaf ash-Shalih (Para ulama pendahulu) berkata, “Janganlah kau hidup bagai lilin, ia dapat menerangi sekitarnya namun ia sendiri musnah terbakar”. Lalu DR. Abdurrahman terus mencari siapakah yang tepat sebagai panutan dalam motivasi diri? Pencarian yang cukup panjang dan dengan membaca banyak literatur baik literatur asing maupun literatur Islam. Kemudian beliau menyadari bahwa manusia yang diberi petunjuk hakiki adalah sang utusan Allah, Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang maksum (disucikan) dan yang siddiq (benar) merupakan manusia andalan yang dapat dijadikan patokan kebenaran dalam kehidupan manusia. Kisah-kisahnya yang romantis dan penuh pelajaran, makna-makna yang mendalam dan penuh hikmah merupakan suatu bahan motivasi agung bagi umat manusia. Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam wafat dengan penuh kemuliaan dan meninggalkan kemenangan serta kenangan indah, begitupula para sahabatnya radhiyallahu ‘anhumma ajma’in. Akhirnya mantablah. DR. Muhammad bin Abdurrahman al-Arifi hafidzhahullah ta’ala untuk menulis buku berjudul “Nikmatilah Hidup Anda”.
Buku ini merupakan buku yang sangat bagus untuk kita baca. Buku motivasi dengan merujuk pada sisi kehidupan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum serta orang-orang shalih baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Buku yang dalam Bahasa Arabnya (teks asli) berjudul “Istamti’ bi hayatika; fununut ta’amul ma’an nas fi zhillis shiratin dzikrayat aktsar min isyrin sanah”, merupakan buku yang menyejukkan hati dan mengagumkan, diterjemahkan oleh Pustaka Yassir Surabaya dan diterjemahkan oleh pakar Bahasa Arab yang cukup mahir.
Dalam bukunya penulis juga memberikan contoh-contoh riil dalam kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam serta orang-orang shalih, sehingga mudah untuk diterapkan pula dalam kehidupan kita. Bahasanya mudah dipahami dan dimengerti baik dari kalangan intelektual maupun awam. Buku yang praktis namun sarat dengan motivasi, sangat cocok untuk hati yang haus dan menginginkan perubahan pola hidup dalam dirinya, dari yang senang cemberut jadi murah senyum, dari yang mudah marah menjadi sabar. Tentunya hal ini melalui proses latihan yang tidak instan dan terus menerus serta kontinyu seperti apa yang dikutip dalam kitab Minhajjul Qashiddin oleh Ibnu Qudammah, DR. Muhammad bin Abdurrahman al-Arifi juga menekankan hal yang sama.
Buku ini juga rujukan penting dalam ilmu psikologi Islam, karena bukan menyangkut hal-hal yang bersifat teoritis namun juga praktis. Sehingga cocok untuk diterapkan secara pribadi, lingkungan keluarga, sekolah dan universitas dalam proses belajar mengajar hingga dalam bergaul dengan masyarakat luas. Sehingga buku ini merupakan sarana pembelajaran bagi seni bergaul dengan orang lain dan motivasi diri bagi kita yang kurang dapat merubah gaya hidup kita yang kurang terpuji.
Buku ini banyak kita dapatkan di toko-toko buku Islami terdekat, harganya juga terjangkau. Maka marilah kita biasakan membaca buku-buku yang bersifat mendidik dan membangun agar terbentuk mental yang kuat dan intelektual yang tajam. Ada pepatah dalam Bahasa Inggris yang diambil dari suatu organisasi karya tulis di suatu Universitas, yaitu “Charge Your Brain”, maka kita akan tambahkan, “Charge Your Brain with Books and with The Good Teacher” (Asah otak kita dengan buku dan seorang guru yang baik).
Buku yang baik adalah buku yang merujuk pada kebenaran hakiki (Al-Qur’an dan Sunnah), kemudian fakta-fakta yang riil serta informasi yang sahih. Adapun guru yang baik adalah guru yang shalih, berilmu dan berakhlak mulia. Insya Allah bila dua komponen itu kita gabungkan akan menjadi suatu sosok yang berjalan menuju titik tujuan dengan membawa lentera yang tak kan pernah padam. Ada sebuah pepatah bahwa buku merupakan teman yang setia, terus memberi kepada siapa yang membacanya dan ia tak kan pernah mau tuk diberi imbalan olehnya. Segala Puji Bagi Allah yang telah menciptakan manusia untuk dapat membaca dan menulis serta menciptakan banyak sekali ulama yang mencetak berjilid-jilid buku sebagai teman kita dalam mendalami sebagian kecil dari ilmuNya.
Allahumma shali ‘ala Muhammadin wa ‘ala alihi wa sahabihi ajma’in
@nd.
Sabtu, 15 Dzul Qha’ida 1431 (15 Oktober 2010)
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah