CERITA
KISAH NYATA CINTA
DAN
KEAJAIBAN ALLAH DI DUNIA
Judul : Meniti di Atas Kabut
Penulis : Abu Umar Basyier
Penerbit : Sahifa Publika, Malang
Tebal Halaman : iii + 277 halaman
PEMBELIAN
Harga : Rp 40.000 discount
5% (belum termasuk Ongkos Kirim)
Kontak : 0856 4950 9998 (HP)
atau 081 333 449 400 (Whatsapp/Viber) atau 7674909C (PIN BBM)
a.n Penjual : ARNANDA AJI SAPUTRA
(ARNANDA)
Email :
paranggaruda@gmail.com
Kehidupan merupakan
sebuah misteri bagi para makhluk, tak terkecuali manusia. Misteri itu akan
terkuak, tatkala hari demi hari silih berganti membentuk lembaran salinan kitab
Ilahi. Manusia boleh berduga-duga, membuat persiapan dan mengira-ira apa yang
bakal terjadi, tetapi ada banyak keajaiban yang muncul tatkala manusia tengah
berputus asa. Ada juga yang hilang harapan tatkala manusia sudah sangat yakin
akan mendapatkannya, tetapi apa yang dia dapatkan telah dilenyapkan darinya.
Inilah ujian, kesenangan dan kesedihan. Tak selamanya senang tak selamanya pula
bersedih.
Bila kejadian-kejadian kehidupan itu direkam dengan memori manusia kemudian
ditorehkan dengan tinta menggunakan kata-kata emas dan rangkaian cerita yang apik,
akan menjadi sebuah novel dalam kehidupan. Indah, sangat indah bahkan lebih
indah dari fiksi terbaik sekalipun. Inilah beda antara alur kehidupan yang
ditulis secara fiksi dengan alur kehidupan yang ditentukan oleh Allah, Tuhan
Semesta alam kemudian ditorehkan oleh manusia ke dalam sebuah buku.
Abu Umar Basyir, adalah seorang ulama nasional sekaligus penulis buku-buku
Islami. Tidak hanya itu, beliau mengenal banyak orang yang unik. Unik, bukan
karena orangnya yang aneh, akan tetapi unik karena alur kehidupannya yang
sangat indah. Abu Umar Basyir tak melewatkan begitu saja cerita-cerita dan
kisah kehidupan teman-temannya, bahkan kisah kehidupan dirinya. Beliau torehkan
kisah kehidupan itu dalam lembaran-lembaran buku yang berjenis novel. Banyak
karya beliau yang menarik untuk dibaca, isinya penuh dengan hikmah kehidupan
dan pelajaran.
Salah satu karya beliau yang cukup fenomenal berjudul “MENITI DI ATAS
KABUT” sedikit dari cerita ini adalah berkisah tentang tokoh utama bernama
Abbas: “Abbas tidak pernah menyangka dia akan menemukan keajaiban di dalam
hidupnya. Bagaimana tidak, pemuda biasa seperti dia dengan masa lalu yang
awut-awutan, bahkan nyaris kelam justru berjodoh dengan wanita cantik dan
begitu shalihah. Banyak orang bahkan dirinya sendiri pun tidak percaya akan
menjadi suami dari wanita yang ilmu agama dan kemuliaan pribadinya sangat
istimewa.
Bagi Abbas, itulah rezeki Allah yang paling berharga. Azizah, sitri
tercintanya sangat mempengaruhi titik balik arah hidupnya untuk meniti jalan
kebenaran. Namun, perubahan itu menghadapkannya pada tantangan dari
saudara-saudaranya. Tantangan yang akhirnya menjadi ujian besar bagi kehidupan
rumah tangga Abbas. Bagaimana Abbas dan istrinya, Azizah melewati tantangan
itu?”
Kitab ini sangat nyaman dibaca, bahasanya lugas dan gamblang. Walaupun
demikian, keindahan sastra tampak pada setiap torehan-torehannya. Hikmah-hikmah
kehidupan disampaikan di sela-sela cerita, jadi tidak membosankan. Dalil-dalil
syar’i dari Al-Qur’an dan Sunnah menjadi sebuah hal yang indah untuk menarik
hikmah yang mendalam dari sebuah kehidupan. Selain itu, cetakan yang rapi,
kertas dan cover yang mendukung keindahan buku ini. Memang walau tak terkait
isi, akan tetapi semuanya turut mendukung rasa penasaran kita untuk mendapatkan
buku ini dan membacanya.
Kelemahan dari buku ini hampir tidak ada secara kasat mata. Akan tetapi,
manusia tidak luput dari kesalahan. Beberapa huruf yang kurang tidak
menyebabkan fatal buku ini, begitu juga kutipan yang mungkin satu atau dua
kurang jelas, juga tidak memfatalkan buku ini. Bentuknya novel, lebih ringkas
dan dari sekian panjang alur kehidupan manusia diringkas menjadi 276 halaman.
Sehingga banyak peristiwa yang disingkat dalam penulisannya, hal ini wajar
tatkala kita merekam kehidupan seseorang. Tak mungkin ditulis semuanya, karena
di dalamnya tentu terdapat aib yang harus ditutupi, hal-hal yang tidak
diketahui dan tempat-tempat atau situasi yang tak pantas ditorehkan baik secara
syariat atau secara adab-adab dan budaya.
Maka buku ini layak untuk dimiliki, dibaca dan direnungkan isinya. Semoga
bermanfaat. Allahu al-musta’an.
Peresensi:
ARNANDA AJI SAPUTRA, SE., ME
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah