KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Sabtu, 18 Januari 2014

CARILAH KUNCINYA!

IBUNDA MARYAM BERKATA 
CARILAH KUNCINYA !

Segala Puji Hanya Milik Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi, semoga shalawat tetap tercurah kepada Sang Utusan Allah, Muhammad ibn Abdillah beserta keluarganya, para sahabatnya, serta umatnya dari kalangan orang-orang yang bertaubat dan mereka yang berusaha mengikuti ajaran beliau secara murni hingga akhir zamman. Amma ba’d.
Manusia diciptakan memang untuk diuji, salah satu bahan untuk menguji manusia adalah setan dan hawa nafsu. Allah berfirman tentang godaan Syaitan (artinya),
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208).
Begitu pula hawa nafsu, Allah berfirman (artinya),
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (QS. Al-Furqan: 43)
Keduanya merupakan makhluk yang banyak menyesatkan manusia lantaran saat mereka menggoda manusia, manusia berada dalam iman yang lemah.
Hati berbolak-balik bagaikan bulu di tengah padang pasir, atau bagaikan secuil daging yang direbus dalam air mendidik, dan sayangnya iman ada di dalam hati tersebut. Sehingga imanpun kadang di atas dan kadang di bawah, iman bertambah dengan menjalankan ketaatan dan jatuh tatkala berbuat kemaksiatan. Dikutip dari shahih Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash Radiyallahu 'anhu bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya)
“Sesungguhnya hati-hati bani Adam seluruhnya berada diantara dua jemari Ar Rohman, Ia bolak-balikkan hati tersebut sekehandaknya.”

Begitu dahsyatnya hati ini berbolak-balik kadang manusia bisa terjerumus dalam kemaksiatan yang nyata. Hanya saja, Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang telah membuka pintu taubat lebar-lebar kepada hamba-hambaNya yang bertaubat sebelum nyawa sampai ke kerongkongannya (sekarat) dan/atau sebelum matahari terbit dari arah Barat. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya),
Sungguh, Allah meluaskan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di siang hari. Dan Allah meluaskan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di malam hari” (HR. Muslim no.7165).
Bila ada hambaNya yang enggan untuk bertaubat, Dia pun menyentuh hambaNya itu dengan lembut agar segera taubat dan masuk ke dalam hamba-hamba Allah yang selamat.
Kurang afdhol apabila materi tentang sentuhan lembut Allah hanya dibahas dalam teori. Maka penulis akan menuliskan sebuah kisah nyata yang menyentuh insya Allah. Kisah ini dialami oleh orang kedua, yang dia menceritakan pengalamannya langsung ke penulis melalui sebuah komentar media.
Ada seorang gadis berusia 23 tahunan, dia alumni mahasiswi di universitas terkenal. Saat ini dia bekerja di suatu instansi milik orang di Surabaya. Gadis ini cukup cerdas akan tetapi kedua orang tuanya pun kurang memperhatikannya. Kuliah merantau memang berbahaya bagi wanita, khsusnya bagi mereka yang kurang kuat imannya dan ilmu pengetahuannya tentang agama minim. Terlebih lingkungan yang mendukungnya untuk berbuat maksiat, karena lingkungan sangat berpengaruh terhadap pembentukan diri pribadi manusia.
Si Gadis ini bercerita bahwa saat kuliah dia berpacaran dengan lelaki, saat itulah sang lelaki menggodanya dengan jurus lihai agar dia dapat mengambil kehormatan si gadis yang polos ini. Tentu pertemuan demi pertemuan dijalani dalam masa pacaran itu hingga sang gadis pun dengan rela menyerahkan kehormatannya kepada si pemuda penipu tersebut. Sayang, penipu kehormatan pun melarikan diri dan dia telah menikah dengan wanita lainnya. Sedih hati dan hancur Si Gadis ini mendengar kabar Si Lelaki telah lari dari kejujurannya, kehormatannya sudah hilang begitu saja.
Waktu terus berlalu dia pun merasakan penderitaan batin yang luar biasa, antara berbaik sangka dan berburuk sangka kepada Allah, Tuhan Yang Menerima Segala Taubat dia terus menjalani kehidupan. Hingga akhirnya dia diterima kerja di kota terbesar kedua di Indonesia. Kesedihan pun belum tuntas, ia terperangkap ke lingkungan yang jauh dari agama. Si Gadis pun khawatir terjerembab lagi, ia pun menyendiri di antara teman-temannya, dia belum menemukan teman yang bisa mendengar dirinya dan belum pula menemukan orang yang memberikan solusi untuknya.
Rasa sumpek menyelimuti dirinya, ia pun ingin diperhatikan. Ia mengira bahwa pacaran dengan orang yang lebih baik akan membuat dirinya menjadi lebih ringan dan menemukan solusinya. Namun, lagi-lagi si pacar barunya tidak menaruh perhatian besar padanya, cuek dan tetap pada umumnya laki-laki liar ingin merasakan kehormatannya di saat yang belum halal. Pengalaman membuat Si Gadis ini menolak terus dan terus, entah bagaimana yang sebenarnya dengan pacar barunya ini dia pun tidak menceritakan detail pada penulis.
Dalam kondisi sumpek itulah dia meminta penulis untuk menanyakan kepada ulama tentang tafsir mimpinya. Penulis penasaran dan bertanya, mimpi apakah yang kau alami? Dia berkisah (sudah mengalami sedikit penambahan dan pengurangan kata, tapi makna yang sama):
“Aku bermimpi bertemu dengan Maryam” katanya
“Maryam siapa? Sang perawan suci itu? Ibunda Isa Almasih?” Tanya penulis
“Ya, dan dia mengajakku untuk memasuki syurga. Tetapi saat aku mau masuk tiba-tiba malaikat menutup pintu. Aku pun mencari pintu yang lain, namun satu persatu pintu itu ditutup untukku.” Kata Si gadis.
Penulis tertegun dengan mimpinya. Kalau memang benar, ini bukan rekayasa cerita berarti mimpi ini benar-benar memiliki makna insya Allah.
“Kamu tahu dia Maryam dari siapa?” Tanyaku penasaran.
“Suara, suara itu yang menyebut namanya.” Jawabnya.
“Suara apa?” Tanyaku, “Entahlah, aku mendengar bahwa wanita itu adalah Maryam Ibunda Isa Al-Masih.”
“Terus?” Tanyaku.
“Aku pun menangis, karena semua pintu syurga ditutup untukku, di tengah aku menangis itu dia berkata, ‘Carilah Kuncinya!’ kemudian aku tersadar” Kisahnya.
Dia melanjutkan
“Aku pun masih bingung apa kuncinya. Aku tidak tahu apa itu kuncinya, dan aku harus mencari di mana?”
Lantas aku mengatakan, “Kalau boleh aku tafsirkan, segeralah bertaubat. Belum terlambat untuk saat ini. Saat inilah, mumpung belum terlambat. Kuncinya adalah, “Laa ilaha ilallah, Muhammad Rasulullah. Gerigi dari kunci itu adalah syarat-syaratnya. Maka carilah orang yang mengetahui tentang itu, bersegeralah mumpung belum terlambat.”
Itulah sepenggal kisah nyata yang diceritakan oleh anak yang dalam proses bertaubat kepada Allah. Allah menyentuhnya melalui mimpi untuk menegurnya, Allah memberikan kasih sayangNya kepadanya agar dia mau mengambil pelajaran dan berusaha menemukan kunci pintu ridhoNya. Itulah kunci syurga yang sebenarnya, yaitu ridho Allah dengan memegang teguh kalimat لا اله الاالله, محد الرسول الله, dan gerigi dari kunci-kunci itu adalah syarat-syaratnya.
Semoga Allah memberikan kita keistiqomahan di dalam Islam dan menggenggam teguh Al-Qur’an dan Sunnah. Allahu a’lam wa musta’an.

17 Rabi'ul Awwal 1435 / 18 Januari 2014
by: 435:554
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah