KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Jumat, 22 Maret 2013

MAHA BENAR ALLAH ATAS SEGALA FIRMAN-NYA

TAFSIR SURAT AR-RAHMAN AYAT 62 - 78
(MAHA BENAR ALLAH ATAS SEGALA FIRMAN-NYA)

Rangkuman Kajian Ba’d Maghrib di Masjid Abu Dzar Al-Ghifari
Hari Rabu, Tertanggal 24 Dzulqo’dah 1433 / 10 Oktober 2012
oleh: Ust. Abdullah Shaleh al-Hadhromi


A.      Ayat 62 & 63: وَمِن دُونِهِمَا جَنَّتَانِ -٦٢- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٦٣-
“Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Ternyata selain dua syurga yang disampaikan pada ayat sebelumnya, ternyata ada dua syurga lagi. Sehingga terdapat empat syurga yang disediakan bagi manusia dan jin. Dimana Ibnu Katsir menyebutkan, “Dua syurga yang dibahas dalam ayat ini berada di bawah dua syurga yang telah disebutkan sebelumnya, kedudukannya, keutamaan, dan derajadnya. Karena Allah menyebutkan, “Dan selain dari dua syurga itu ada dua syurga lagi” Yaitu dua syurga dari emas bejananya maupun yan ada di dalamnya dan dua syurga lagi dari perak, baik bejananya maupun yang ada di dalamnya. Dua syurga yang pertama untuk orang muqqarabbin, kemudian untuk orang-orang ashabul yamin. Itu adalah pembahasan yang terdahulu. Maka Allah pun menyediakan 2 syurga lagi. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang hendak kita dustakan?

B.      Ayat 64 & 65: مُدْهَامَّتَانِ -٦٤- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٦٥-
Kedua syurga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dua syurga itu terlihat hijau tua warnanya. Ibnu Katsir, “Warnanya hijau sampai kehitaman” ini menunjukkan warna keindahan. Maka nikmat yang mana yang hendak didustakan wahai manusia dan jin? Padahal Allah telah memberikan syurga yang demikian indah.

C.      Ayat 66 & 67: فِيهِمَا عَيْنَانِ نَضَّاخَتَانِ -٦٦- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٦٧-
“Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang memancar. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Ddalam tafsir Muyassar disebutkan bahwa dua mata air yang memancar dan tidak pernah terputus/kering. Ini gambaran keindahan dan kesejukan. Warna hijau (tumbuh-tumbuhan dan kebun) serta air yang mengalir merupakan gambaran kesejukan. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang hendak didustakan oleh manusia dan jin?

D.      Ayat 68 & 69: فِيهِمَا فَاكِهَةٌ وَنَخْلٌ وَرُمَّانٌ -٦٨- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٦٩-
“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Di ayat ini disebutkan tiga jenis buah-buahan, yaitu buah-buahan secara umum, kurma dan delima. Kedua buah ini spesial di daerah Timur Tengah (Hijaz). Dan manfaatnya juga sangat istimewa dibanding buah-buahan yang lainnya. Maka nikmat Tuhan yang mana yang hendak didustakan manusia dan jin?

E.      Ayat 70 & 71: فِيهِنَّ خَيْرَاتٌ حِسَانٌ -٧٠- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٧١-
“Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Di dalam syurga ini ada istri-istri dan bidadari-bidadari yang wajah dan perilakunya baik. Sebagaimana pembahasan yang lalu, apapun yang dinikmati oleh orang laki-laki, maka perempuan juga mendapatkannya. Maka nikmat tuhan yang mana yang hendak didustakan oleh manusia dan jin?
Oleh sebab itu, maka yang akan menikah yang dipilih adalah: (1) Bagi laki-laki akan menikahi wanita dilihat 4 perkara: (a) Karena hartanya; (b) Karena kecantikan; (c) Karena garis keturunannya; dan (d) agamanya. Akan tetapi tekankan agamanya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan harta (kemudian berurutan) karena secara realitas itu menunjukkan urut-urutan yang disukai manusia. Akan tetapi ternyata agama justru yang paling penting untuk diperhatikan, namun secara realitas justru agama ini yang diabaikan. Maka dalam memilih istri bukan hanya pakaiannya saja yang menjadi parameter baik. Karena tampilan luar tidak menjamin penampilan dalamnya (akhlak dan adab). Hanya saja ditekankan memilih yang baik luar dan dalamnya.
Dalam memilih laki-laki, maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa apabila ada laki-laki yang baik “Agama dan akhlaknya” melamar kamu maka terimalah, kalau tidak akan terjadi fitnah yang besar.”
Maka nikmat tuhan yang mana yang hendak didustakan oleh manusia dan jin?

F.      Ayat 72 & 73: حُورٌ مَّقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ -٧٢- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٧٣-
“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Disebutkan dalam tafsir Al-Muyassar, “Mereka itu berada di dalam kemah-kemah. Dimana kemah itu terbuat dari mutiara dan permata”. Dan bidadari-bidadari itu sangat istimewa sebagaimana telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Maka nikmat tuhan yang manakah yang hendak didustakan manusia dan jin?

G.     Ayat 74 & 75: لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ -٧٤- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٧٥-
Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Mereka masih gadis, dan pertama menyentuh mereka adalah suami mereka. Yang mereka cintai adalah suami mereka. Maka nikmat tuhan yang mana yang hendak didustakan oleh manusia dan jin?

H       Ayat 76 & 77: مُتَّكِئِينَ عَلَى رَفْرَفٍ خُضْرٍ وَعَبْقَرِيٍّ حِسَانٍ -٧٦- فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ -٧٧-
Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Hal ini telah dibahas pada pembahasan sebelumnya. Maka nikmat tuhan yang manakah yang hendak didustakan oleh manusia dan jin?

I.       Ayat 78: تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ -٧٨-
Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Karunia.” Kita hendaknya menyebut asma Allah yang agung ini dalam doa-doa kita.

Itulah tafsir Surah Ar-Rahman yang telah dibahas dari awal hingga akhir secara berseri. Semoga bermanfaat. Untuk melihat dan membaca artikel versi PDF silahkan click
http://www.ziddu.com/download/21864194/TafsirPenutupanAyat62-78.pdf.html

Malang, 10 Dzulhijjah 1433 / 26 Oktober 2012. 

DIDUKUNG OLEH:
PROFESSIONAL TRANING AND MITOVATION "CAHAYA HATI"
http://swaranda.blogspot.com/p/blog-page.html
 
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah