KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Minggu, 25 Maret 2012

HADIAH TERINDAH DARI ALLAH TA’ALA

HADIAH TERINDAH DARI ALLAH TA’ALA

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Kita memujiNya, meminta tolong dan ampunanNya. Dan kita berlindung kepadaNya dari kejahatan nafsu kita dan keburukan amalan-amalan kita. Sesungguhnya, siapa yang diberi petnjuk oleh Allah, maka tak ada seorang pun yang mampu menyesatkannya dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tak ada seorang pun yang mampu memberinya petunjuk.

Kami bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah Ta’ala semata, dan kami bersaksi bahwa Muhammad Ibnu ‘Abdillah shalallahu ‘alaihi wasallam  adalah hamba dan utusanNya. Semoga shalawat serta salam tetap tercurah kepada Beliau, beserta keluarganya, para sahabatnya dan ummatnya yang mengikuti ajarannya hingga hari kiamat kelak. Amma ba’d.

Hidayah, memang sesuatu yang mahal. Ia datang dari Allah Ta’ala dengan suatu proses yang panjang dan terkadang memerlukan pengorbanan yang sangat menyakitkan. Akan tetapi ia bagai obat yang menyembuhkan. Hidayah, bagai jintan hitam yang sangat pahit saat proses memasuki tubuh, akan tetapi dapat menyembuhkan berbagai penyakit bila telah diproses. Hanya saja, hidayah adalah obat batiniyah yang dapat dirasakan secara lahiriyah, sedangkan jintan hitam adalah sebaliknya.

Sebagaimana mukkadimmah yang biasa dibacakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam saat khutbahnya, hidayah tak kan bisa ditukar dengan kesesatan oleh siapapun, bila Allah Ta’ala telah menghendakinya kepada seseorang yang juga dikehendakiNya. Ayat-ayat Qhauliyyah sudah sangat banyak sekali menyatakan tentang hidayah Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)Nya.” (Q.S Al-Anbiyaa’: 51). Ini berarti hidayah adalah hadiah emas dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba yang diberi karunia olehNya. Dan hanyalah Allah-lah yang dapat member hidayah kepada seseorang.

Tiada yang lebih indah suatu pemberian kecuali hidaya keimanan, dan tiada yang lebih menyelamatkan kecuali hidayah keimanan dan tegak di atas sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam. Setelah kita membaca Firman Allah Ta’ala dan RasulNya Shalallahu ‘alaihi wasllam, marilah kita membaca ayat-ayatNya berupa kejadian yang dapat kita ambil pelajaran di dalamnya. Sebagaimana Allah berfirman, “Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).” (An-Naazi’aat: 26). Marilah kita simak kisah yang kami ambil dari Hati Bening (www.hatibening.com) edisi tahun 2008 dan kami ambil pada tanggal 8 Januari 2011 serta baru sempat kami edit untuk selanjutnya diposting ulang pada tanggal 23 Maret 2012. Semoga bermanfaat:

“Kavita lahir dari keluarga Hindu yang taat. Keluarganya adalah anggota Shiv Sena, sebuah organisasi pemeluk agama Hindu di India yang dikenal ekstrim dan radikal. Tak heran jika Kavita sama sekali tidak mengenal agama Islam, bahkan ibadah wajib kaum Muslimin yang disebut sholat pun ia tidak tahu, sampai akhirnya ia menjadi seorang Muslim dan ibadah sholat-lah yang membuatnya mencintai Islam.

Setelah memeluk Islam, ia mengubah namanya menjadi Nur Fatima. Kisahnya menjadi seorang Muslim, melalui jalan panjang dan berliku. "Saya lahir dan menikah di Mumbai, India. Usia saya 30 tahun, tapi saya masih merasa seperti anak yang masih berusia lima tahun, karena pengetahuan saya tentang Islam masih sedikit, tidak lebih dari pengetahuan yang dimiliki anak usia lima tahun," kata Kavita atau Nur Fatima yang menyandang gelar master dari Universitas Cambrigde ini.

"Saya menyesal, karena selama ini saya cuma mengejar gelar kesarjanaan di dunia , tapi tidak melakukan apapun untuk kehidupan di akhirat kelak. Sekarang, saya ingin melakukan sesuatu untuk kehidupan di Hari Akhir nanti," ujar Nur Fatima yang dianugerahi dua putra ini.

Ditanya tentang bagaimana awalnya ia memilih menjadi seorang muslim, Nur Fatima menjawab dengan mengungkapkan rasa syukurnya pada Allah Ta’ala. "Pertama kali, saya ingin mengucapkan syukur pada Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Ketika Allah berkehendak, Ia akan memberikan pemahaman pada seseorang tentang agama Islam," tuturnya.

"Saya tumbuh di lingkungan orang-orang Hindu ekstrim yang sangat membenci orang-orang Islam. Saya memeluk Islam setelah menikah, tapi sejak remaja saya tidak senang dengan penyembahan terhadap patung-patung ..."

"Saya ingat, dulu pernah menaruh sebuah patung sesembahan ke dalam ruang untuk mencuci di rumah. Kakak saya menegur perbuatan itu dan saya menjawab, jika patung itu tidak bisa melindungi dirinya sendiri, lalu mengapa kita meminta perlindungan darinya? Apa yang diberikan patung itu pada kita?," kisah Nur Fatima mengingat masa kecilnya.

Ia mengatakan bahwa dalam keluarganya ada ritual dimana seorang anak perempuan, ketika menikah, harus mencuci kaki suaminya dan meminum air cuci kaki itu. Nur Fatima sejak awal menolak keras tradisi itu dan karenanya ia sering kena tegur keluarganya.

Sejak tinggal sendiri karena sekolah di luar negeri, Nur Fatima pernah sesekali mengunjungi sebuah Islamic Center. Dari pembicaraan yang sering ia dengar, ia jadi tahu bahwa kaum Muslimin tidak menyembah patung atau berhala tapi hanya menyembah apa yang kemudian ia ketahui disebut "Allah" oleh kaum Muslimin.

Nur Fatima mengatakan bahwa ibadah sholat yang membuatnya sangat terkesan dengan orang-orang Islam. "Awalnya saya tidak tahu bahwa ibadah yang mereka lakukan itu disebut sholat. Tadinya saya pikir, mereka melakukan sejenis latihan kebugaran. Saya tahu ibadah yang mereka lakukan disebut sholat ketika saya berkunjung ke Islamic Center itu," ujar Nur Fatima yang mengaku, sejak itu ia sering bermimpi berada di dalam sebuah ruangan empat dimensi, namun ia tidak tahu apa makna mimpi itu.

Setelah menikah dan menetap di Bahrain, Nur Fatima banyak belajar tentang Islam, apalagi lingkungannya adalah kaum Muslimin. Ia sering mengunjungi kenalan-kenalannya yang muslim. Pernah pada bulan Ramadan, sahabat muslimnya meminta Nur Fatima untuk tidak sering berkunjung karena sahabatnya itu merasa terganggu dengan kedatangan Fatima. Tapi Fatima meminta agar temannya itu tidak melarangnya datang ke rumah karena sebagai seorang yang baru masuk Islam, ia ingin mengamati apa saja yang dilakukan seorang muslim pada saat bulan Ramadan.

Sahabatnya lalu memperkenankan Fatima berkunjung selama bulan Ramadan, dan dari kunjungannya itu Fatima mengamati bagaimana sahabatnya sholat dan membaca Al-Quran. Diam-diam, Fatima mengikuti gerakan sholat meski saat itu ia tidak banyak tahu tentang sholat dan bacaannya. Ia mengunci kamarnya saat melakukan semua itu. Tapi suatu ketika, ia lupa mengunci kamarnya dan suaminya menyaksikan apa yang dilakukan Fatima. Fatima tahu suaminya akan marah, awalnya ia merasa takut untuk menjelaskan, tapi akhirnya ia mendapatkan keberanian, entah darimana, untuk mengatakan bahwa ia sudah masuk Islam dan yang ia lakukan adalah sholat, kewajiban sebagai seorang Muslim.

Suami Fatima murka mendengarnya, begitu pula saudara perempuan Fatima saat mendengar bahwa Fatima sudah menjadi seorang Muslim. Keduanya memukuli Fatima sampai babak belur.

Setelah kejadian itu, Fatima tidak boleh menemuai siap pun dan ia dikunci di dalam kamar. Ketika itu, Fatima belum resmi menjadi seorang muslim, ia sendiri heran mengapa ia berani dengan tegas mengatakan bahwa ia sudah masuk Islam pada suaminya.

Suatu malam, putera tertua Fatima yang masih berusia 9 tahun masuk ke kamarnya dan menangis. Anak lelakinya itu meminta ibunya untuk melarikan diri dari rumah, karena keluarga mereka berniat membunuh Fatima karena mengaku sudah masuk Islam.

"Saya tidak bisa melupakan momen yang berat itu ketika anak lelaki pertama saya membangunkan adiknya dan mengatakan, 'Bangun, mama akan pergi. Temuilah mama sekarang, karena tak ada yang tahu apakah mama akan bertemu kita lagi atau tidak'," kata Fatima.

"Anak kedua saya baru menemuai saya beberapa hari kemudian, ia bertanya apakah saya akan pergi dan saya cuma bisa mengangguk. Saya yakinkan dia bahwa kita akan bertemu lagi," sambung Fatima.

Di tengah malam gelap dan dingin, Fatima meninggalkan rumah dengan membawa dua cinta dalam hatinya. Cinta terhadap kedua puteranya dan cintanya pada Islam.

Fatima menuju sebuah kantor polisi. Beruntung, ada seorang petugas polisi yang mengerti bahasa Inggris. Setelah meminta istirahat sebentar, pada petugas polisi itu mengatakan bahwa ia pergi dari rumah karena ingin masuk Islam. Petugas polisi itu kemudian membantu Fatima dan memberikan tempat berlindung sementara di rumahnya. Fatima menolak untuk kembali pulang, ketika keesokan harinya suaminya datang ke kantor polisi dan mengatakan bahwa isterinya telah diculik.

Petugas polisi itu kemudian membawa Fatima ke rumah sakit untuk menjalani perawatan karena luka-luka yang dialaminya akibat pemyiksaan yang dilakukan suami Fatima. Setelah luka-lukanya sembuh, Fatima langsung mengunjungi sebuah Islamic Center terdekat. Di Islamic Center itu, ia melihat sebuah gambar tergantung di dinding. Saat itulah ia menyadari bahwa gambar itulah yang pernah hadir dalam mimpi-mimpinya. Seorang petugas Islamic Center mengatakan bahwa gambar itu adalah gambar Ka'bah.

Di Islamic Center itulah ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan Nur Fatima diangkat anak oleh pemilik Islamic Center itu. Ia kemudian dinikahkan dengan seorang lelaki muslim. Impiannya setelah resmi menjadi seorang muslim ketika itu adalah, segera pergi ke Baitullah dan menunaikan rukun Islam yang kelima. (ln/cti/isw/EM)
(c) Hak cipta 2008 - Hatibening.com


@nd.
Disusun di Malang
Tanggal 4 Shafar 1432 / 8 Januari 2011


Untuk mendownload format PDF, silahkan klik link


http://www.ziddu.com/download/18965736/HadiahTerindahdariAllahTaala.pdf.html
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah