TAFSIR SURAT
AR-RAHMAN: 3
“DIA MENCIPTAKAN MANUSIA”
(JILID
1: PENTINGNYA TAFAKUR)
Kajian di Masjid
Abu Dzar Al-Ghifari.
Jl. Soekarno Hatta
Kota Malang.
Tanggal 11 Muharram
1433 / 7 Desember 2011
(Untuk mendengarkan rekaman aslinya, pembaca dapat mendownload di alamat: http://www.facebook.com/groups/233381176704113/?ref=notif¬if_t=group_activity)
Dalam
ayat ini terdapat kesinambungan yang erat dengan ayat setelahnya, yaitu “mengajarkannya pandai berbicara”. Apabila
dilihat ayat ke-3 nya saja, maka terdapat perbedaan pendapat, yaitu: (1) Allah Ta’ala menciptakan semua manusia. Adapun
manusia adalah nama dari jenis makhluk; (2) Allah Ta’ala menciptakan nabi Adam ’alaihisallam
(secara khusus); (3) Allat Ta’ala
menciptakan Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wasallam (secara khusus).
Sehingga
bila dikaitkan dengan ayat berikutnya ‘Al-Bayan (penjelas atau bahasa atau
pembicaraan) ada pula tiga pendapat, yaitu: (1) Kalau Al-Insan diartikan
sebagai manusia secara utuh, maka ada enam pendapat: (a) Allah telah
menciptakan manusia dan telah mengajarkan berbicara dan mengajarkan pengetahuan
agar mereka bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk (pendapat dari
Hasan al-Bashri); (b) Allah menciptakan manusia dan mengajarkan kepada mereka
halal dan haram; (c) Allah menciptakan manusia dan mengajarkan pengetahuan
tentang apa yang ia bicarakan dan apa yang ia dengar (pendapat oleh Abdullah
ibn Ka’ab); (d) Allah menciptakan manusia dan mengajarkannya kebaikan dan
keburukan; (e) Allah menciptakan manusia dan Allah mengajarkan kepada manusia
itu jalan petunjuk dan jalan hidayah; (f) Allah menciptakan manusia dan
mengajarkannya membaca dan menulis.
(2)
Bila dikhususkan kepada penciptaan Adam ‘alaihisallam,
maka : (a) Allah menciptakan Adam dan mengajarkannya nama-nama segala sesuatu
yang paling besar hingga paling kecil; (b) Allah menciptakan Adam dan mengajarkannya
fungsi dari benda-benda yang dia telah diajarkan nama-nama itu; (c) Allah
menciptakan Adam dan mengajarkan ia semua bahasa manusia.
(3)
Apabila dikhususkan pada penciptaan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam: (a) Allah mencpitakan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dan
mengajarkannya atas apa yang sedang terjadi dan apa yang akan terjadi.
Begitu
besar perhatian Allah Ta’ala kepada
kita (manusia) hingga kita pun diberikan kelengkapan fasilitas baik berupa
fisik (jasad) maupun segala sesuatu yang mendukungnya. Allah menciptakan
langit-bumi, bintang-bintang, lautan, gunung dan segala sesuatu di langit dan
bumi adalah untuk manusia. Sedangkan “Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku” (Adz-Dzaariat:56).
Sehingga kita pun harus memahami, untuk apa nikmat yang diberikan Allah Ta’ala kepada kita, dan untuk apa kita
diciptakan. Hal ini tidak bisa kita meraih makna dan hikmahnya kecuali dengan
merenung dan merenung.
Merenung
disyariatkan oleh Islam. Rasulullah Shalallahu
‘alaihi wasallam mencontohkan, begitupula para sahabat, tabi’in dan tabi’ut
tabi’in. Bahkan nabi-nabi jaman dahulu sering merenung tentang hakikat
penciptaannya. Merenung berarti memikirkan Keesaan Allah Ta’a;a, kekuasaanNya, nikmat-nikmatNya serta hakekat penciptaan
kita olehNya. Merenung bukan melamun, bukan sibuk memikirkan dunia, harta dan
cinta semu kepada wanita. Akan tetapi, merenung di sini adalah benar-benar
untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Disusun
di Malang,
19
Muharram 1433 / 15 Desember 2011.
@nd.
Untuk membaca dalam format PDF silahkan kunjungi:
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah