KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Jumat, 30 Desember 2011

LAPANGNYA HIDUP INI DENGAN TAUBAT


5
LAPANGNYA HIDUP INI DENGAN TAUBAT


Judul Asli           : Waa Syabaabaah Maa Lakum Laa Tarjuuna Lillaahi Waqaaraa
Judul Terjemahan  : Pemuda Takut Dosa, Kiat Keluar dari Ketagihan Maksiat
Pengarang               : Muhammad ibn Abdurrahman al-Qadhi
Penerjemah             : Tony Timur
Penerbit                   : Al-Aqwam, Kota Solo
Cetakan Tahun         : 1431 / 2010
Tebal Buku                : 160 halaman
Harga                        : Rp 28.000/buku

PEMBELIAN DAN PEMESANAN GROSIR CLIDK DI SINI:

Dosa merupakan suatu hal yang banyak kita lakukan. Sebagai manusia memang diberikan tabiat untuk melakukan dosa untuk itulah manusia diberikan nama al-Insan karena dia nisyan atau pelupa. Inilah makna manusia secara terminologi dalam kaidah bahasa Arab. Dosa merupakan perkara besar, sekecil apapun dosa bila ditumpuk tetaplah besar. Dosa merupakan perkara besar karena dosa memiliki banyak konsekuensi negatif bagi diri kita bahkan bagi lingkungan kita.

Karena dosa, terlepaslah pakaian kakek dan nenek moyang kita. Bukan hanya itu, mereka juga diturunkan ke dunia. Karena dosa, bumi mengelurkan air yang sangat banyak dan langit diperintah untuk menurunkannya demi melahap kaum Nuh. Karena Dosa Bumi ini diangkat lalu dihempaskan secara terbalik hingga binasalah Kaum Luth. Karena dosa pula angin diperintahkan bertiup kencang hingga menghancurkan mereka. Begitupula Kaum ‘Aad yang diguncang gempa dahsyat dan guntur menggelegar. Serta Fir’aun dan bala tentaranya yang ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah.  

Karena dosalah doa menjadi tertahan, rezki disempitkan, hati dibuat seakan-akan kecil dan pikiran bingung tidak karuan. Karena dosa muncul berbagai penyakit, bencana dan karusakan dalam bidang sains dan sosial. Itulah konsekuensi dosa yang tampak di dunia, belum juga bila dilihat bagaimana dosa ini dapat mengantarkan makhluk untuk menuju ke Api Neraka. Bagaimana pula dosa ini dapat merubah yang baik menjadi buruk, dari rahmat menuju adzab serta dari yang mulia menjadi terhina sebagaimana Iblis yang dibalik dalam waktu sekejap oleh Allah Ta’ala dan dikutuk untuk selama-lamanya.

Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ia Ta’ala memahami bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, makhluk yang pelupa namun mereka berani mengemban beban yang begitu besar yaitu amanah dalam memegang syariat ini. Maka Allah yang memiliki asma dan sifat Ar-Rahman, Sang Maha Pengasih memberikan kesempatan bagi hamba-hambaNya untuk memasuki syurgaNya yang seluas langit dan bumi.

Allah Ta’ala memberikan jalan untuk menuju syurga bagi para pendosa melalui satu pintu, yaitu pintu taubat. Ia buka lebar-lebar pintu itu, Ia mengabulkan doa-doa hamba-hambaNya yang mengandung permintaan maaf serta ampunan. Ia tersenyum tatkala ada hamba-hambaNya yang kembali pada jalanNya. Ia berikan kesempatan yang cukup panjang bagi para pendosa untuk berpikir dan kembali lagi ke jalanNya, ia berikan dua kesempatan hingga ruh sampai kepada kerongkongan dan hingga Matahari telah terbit di arah Barat. Ia turun di sepertiga malam terakhir untuk menerima hamba-hambaNya yang bertaubat, Ia berfirman dalam hadits Qudsi, “…Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa- dosanya?...” (HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758).

Akhir zaman, merupakan kondisi yang sangat berat untuk dijalani sebagian besar manusia. Ujian atau fitnah yang ada di dalamnya sangat besar. Banyak jalan yang mengajak kepada penyimpangan. Iblis pun berusaha mengerahkan pasukannya secara besar-besaran untuk menggoda manusia karena ia faham waktu dan kesempatannya akan habis. Saat itulah pakaian dalam menjadi luar, yang di atas menjadi di bawah, yang baik menjadi buruk dan kondisi yang stabil menjadi krisis serta berbagai fitnah yang apabila tidak hati-hati para ulama pun bisa terjebak oleh fitnah ini. Maka, hampir-hampir bahkan semua manusia di zaman ini tidak bisa selamat 100% dari dosa dan sulit untuk menghindarinya. Maka apabila Allah masih tetap menawarkan pintu-pintu taubatnya, dan Ia memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendakiNya tidak ada seorang pun yang dapat mencegah sampainya hidayah itu.  

Pemuda atau Pemudi, merupakan sosok manusia yang berada di usia terkuat dalam hidupnya. Dalam hidupnya pemuda diberikan semangat yang tinggi, berpikir yang berbeda dengan usia kanak-kanak atau saat tuanya. Pemuda juga diberi nafsu yang tinggi dan besar untuk menjalankan misi syariat Islam dengan maksud terbentuk tatanan hidup yang sejahtera, aman, tentar, damai dan memiliki kekuatan dalam kehidupan baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu Allah Ta’ala mengutamakan para pemuda dan mengistimewakannya dengan menceritakan kisah-kisah para pemuda, mengangkat Nabi dan Rasul tatkala usia muda (40 tahun, masa pemuda yang paling matang). Begitu pula “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam kerap kali dalam sabdanya mengutamakan peranan pemuda dalam menegakkan Islam berserta panji-panjinya, memuji semangat juang dan jihadnya serta memberikan banyak pujian terhadapnya.

Akan tetapi fitnah akhir zaman telah merubah visi, misi dan tujuan pemuda dalam hidupnya. Nikmat nafsu yang diberikan kepada mereka, nikmat hati untuk mereka merenung, nikmat cerdas untuk mereka gunakan mengatur kesejahteraan, nikmat kekuatan untuk membangun tatanan yang harmonis telah digunakan secara menyimpang. Terlebih musuh-musuh Islam yang mengutamakan hawa nafsu baik syahwat maupun syubhat (pemikiran), seolah-olah mereka ingin dunialah syurga mereka. Sedangkan mereka berpikir bahwa Umat Muslim adalah penghambat kesenangan mereka, untuk itulah mereka harus dihancurkan seakar-akarnya. Musuh-musuh kita inilah yang mengupayakan tipu daya semaksimal mungkin untuk menghancurkan Pemuda Muslim melalui media-media, pemikiran-pemikiran, hingga mengambil harta dengan cara haram untuk membuat mereka mabuk dunia.

Akhirnya, banyak Pemuda Muslim melakukan kemungkaran. Mulai melakukan dosa berupa maksiat yang kecil hingga besar, sebagaimana merokok, mencuri, berbohong, berzina, bersumpah palsu, durhaka kepada orang tua, narkoba hingga melakukan yang melampaui batas, yaitu kesyirikan tanpa mereka sadari.

Banyak dari mereka yang sebenarnya menyesal dan ingin taubat, akan tetapi tidak memahami bagaimana caranya untuk bertaubat. Parahnya mereka datang kepada orang-orang yang kurang ilmu, maka seakan-akan dosa mereka merupakan sesuatu yang menyesakkan dada dan mengantarkan mereka ke neraka dengan mengunci pintu-pintu syurga, padahal taubat masih terbuka lebar untuknya. Sehingga banyak pula mereka yang bermaksiat terus bermaksiat, dan tatkala diajak untuk bertaubat mereka berslogan ‘terlanjur basah, mandi sekalian.’ Na’udzubillah tsumma na’udzubillah.

Maka Syaikh Muhammad Al-Qadhi dengan penuh kecintaan kepada Kaum Muslimin menuliskan buku berjudul “Pemuda Takut Dosa, Kiat Keluar dari Ketagihan Maksiat” Ini merupakan hadiah dari beliau untuk pemuda dan pemudi yang terlanjur melakukan dosa karena kekhilafannya, karena kalah melawan hawa nafsunya dan karena mereka tidak tahu bahwa itu dosa. Beliau memaparkan dengan penuh bijak, bahasa yang lugas akan tetapi santun dengan penuh kedewasaan serta keluwesan. Dengan penuh keikhlasan berusaha menunjukkan jalan untuk menuju cahaya keimanan serta cahaya taubat agar kita dapat masuk ke dalam ruang dan wilayah kebahagiaan hakiki.

Beliau juga memaparkan kisah-kisah serta pelajaran, memperingatkan kepada mereka tentang konsekuensi dosa dari umat-umat terdahulu, serta memberikan pintu harapan dengan contoh yang indah bila manusia mau bertaubat padaNya. Beliau dengan cukup jeli memaparkan dosa-dosa masa kini, agar pemuda dapat berusaha menghindarinya serta dapat mengetahui bahayanya. Dosa-dosa akhir zaman yang begitu disepelekan oleh manusia akan tetapi berdampak besar bagi mereka bila tidak kemballi padaNya.

Beliau memberikan solusi dan jalan keluar yang indah, yang dapat dipetik hikmah yang mampu dilakukan semua pemuda dan mudah untuk dijalankan. Beliau memberikan motivasi indah untuk keluar dari dosa.

Saya hampir tidak menemukan cacat dari buku ini kecuali kesalahan-kesalahan kecil yang hampir tidak tampak. Apabila sasarannya adalah pemuda dan pemudi maka buku ini adalah cukup. Tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) yang ada di dalamnya cukup mengharukan dan membuat hati tergetar. Rujukan dari Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam merupakan rujukan yang cukup indah dengan kalimat-kalimat penjelasnya.

Buku ini diterjemahkan oleh Al-Aqwam oleh Tony Timur. Maka, mungkin yang bisa berbahasa Arab perlu merujuk buku aslinya dan membandingkannya dengan buku terjemahan ini. Karena saya (pereferensi) tidak mengetahui kredibilitas pengalih bahasa dalam memahami Bahasa Arab dan kaidah-kaidahnya. Perlu koreksi kembali, apakah memang Bahasa Indonesia yang ditulis oleh pengalih bahasa sudah tepat sebagaimana bahasa aslinya ataukah perlu koreksi kembali secara mendalam.

Apapun kelemahan dalam buku ini, sudah sangat berharga bagi para pemuda. Ia bagaikan mutiara dalam cangkang yang siap diambil hikmah di dalam kalimat-kalimatnya. Memang perlu usaha untuk mengambil hikmahnya, tidak bisa tidak karena hikmah merupakan sesuatu yang hilang dari orang mukmin. Perlu usaha yang keras untuk mengambilnya, yaitu dengan merenung dan merenung.

Semoga referensi buku ini bisa bermanfaat dan bisa memberikan pencerahan. Bagi saudara/saudariku yang telah ternoda oleh dosa. Bagi mereka yang sadar dan ingin mengembalikan jiwa padaNya, dan bagi mereka yang ingin meraih cahaya serta derajad tinggi di sisiNya. Janganlah kalian berputus asa, janganlah kalian menjauh dari Allah Yang Maha Rahmat dan janganlah kau kau bersedih. Apabila terasa bumi ini sempit, permasalahan menghimpit, cobalah tengok wajahmu kelangit…renungkan…renungkan…bahwa masih ada Rahmat dan Kasih Sayang Allah yang diturunkan di atas sana untuk kita yang ada di Bumi Pertiwi ini.

@nd
Disusun di Malang
5 Shafar 1433 / 30 Desember 2011

                                 
Referensi Pendukung:
1. Ceramah Ust. Abdullah. Tafsir Surat Ar-Rahman:3. Masjid Abu Dzar al-Ghifari. 4 Shafar 1433 / 28 Desember 2011.


3. Muhammad ibn Hamid Abdul Wahab. 61 Kisah Pengantar Tidur, Diriwayatkan Secara Shaih dari Rasulullah dan Para Sahabat. Terjemahan oleh Munawwarah Hannan. Judul asli “Sittuna Qishshah Rawaha an-Nabi wash Shahabah al-Kiram” Jakarta: Darul Haq, 2002.  

4. Muhammad Abduh Tuasikal. Doa di Sepertiga Malam Terakhir. http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3439-doa-di-sepertiga-malam-terakhir.html. 4 Shafar 1433 / 29 Desember 2011


nB:  
Untuk mendownload versi file pdf silahkan merujuk pada link

http://www.ziddu.com/download/18015250/LAPANGNYAHIDUPINIDENGANTAUBAT.pdf.html




 

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah