ANUGERAH TERINDAH DARI SANG PENCIPTA
Siapa sangka ku terlahir di dunia ini
Siapa sangka ku terlahir di negeri Indonesia ini
Siapa sangka ku dilahirkan melalui rahim ibuku ini
Sekenario kehidupan tlah tercatat
Tinta tlah kering dan pena diangkat
Semua kejadian kan terjadi dalam waktu yang tepat
Tiada kejadian pun yang luput dari apa yang telah tercatat
Ingin rasa syukur ini kucatat
Atas karunia Allah Yang Maha Dahsyat
Yang Memberikan kebaikan dan rahmat
Dalam kehidupan yang barokah dan selamat
Kecil ku terlahir dalam buaian
Kanak-kanak pun menghampiriku dalam permainan yang menyenangkan
Masa remaja penuh dengan kenangan
Saat dewasa dihadapkan dengan perjuangan
Di hari tua persiapan tuk hadapi kematian
Dalam buaian,
Ibunda dan ayahandaku merawatku dengan penuh kasih sayang
Saat kecil yang penuh permainan,
Allah beri aku karunia sahabat yang cerdas dan periang
Saat remaja yang penuh kenangan,
Allah berikan aku sahabat yang saling pengertian
Saat dewasa yang penuh dengan perjuangan
Allah berikan aku sahabat yang menegarkan hati dan pikiran
Tatkala rapuh menerpa hatiku,
Kalian tegarkan dan kokohkan aku
Tatkala aku sendiri,
Kalian temani diriku
Tatkala aku tak tahu harus berbicara kepada siapa
Kalian mau mendengarkanku
Tatkala aku sedih,
Kalian menghiburku
Tatkala hatiku robek dan terluka,
Engkau berusaha menyembuhkanku
Tatkala aku bahagia,
Engkau berusaha tuk ikut bahagiakan aku, walau mungkin hati kalian bersedih memikirkan nasibmu
Mungkin aku tak sebaik diri kalian
Keburukanku adalah kalian yang lebih paham
Ucapan yang menyakitkan dan melukai perasaan
Semoga tlah kalian maafkan
Mungkin kalian tak sebaik kedua orang tuaku
Tak sesabar ibundaku
Tak sekuat ayahandaku
Namun kalian cukup sabar untuk berhadapan denganku
Wahai para sahabatku,
Allah benar-benar tlah mengaruniakanku kenikmatan yang besar
Kenikmatan melalui tangan-tangan dan lisan-lisan kalian
Segala Puji Bagi Allah Yang Melanggengkan persahabatan kita
Walau jauh di mata, namun tetap dekat di hati dan komunikasi
Hingga kini, persahabatan itu masih tetap terjalin rapi
Ku harap persahabatan ini tidak hanya sampai di sini
Namun hingga menjelang mati
Bahkan saat hari kiamat tlah terjadi
Hingga Allah menepati janji
Memberikan mimbar-mimbar cahaya yang menawan hati
Pada kalian yang tlah menjadi kawan sejati
Insya Allah
Kini tiada lagi yang dapat kulakukan
Tiada lagi yang bisa kuucapkan
Hanya satu yang dapat kusampaikan
Kepada semua Muslimin dan Muslimat
Teman-teman yang tlah banyak membantuku
Terutama pada para sahabatku
Wahai Kaum Muslimin dan Muslimat, semoga keselamatan tercurah padamu
Wahai teman-temanku semoga Allah memberkatimu
Wahai para sahabatku, ku cinta pada kalian karena Allah
Uhibukum fillah yaa akhina…uhibukum fillah yaa akhina…uhibukum fillah yaa akhina
Teruntuk semua Kaum Muslimin dan Muslimat. Khususnya kepada teman-temanku di dunia nyata dan maya, terlebih teruntuk para sahabatku:
Bima Mulyanto; Arga Adi Yuwono, SE.;Herbanu Haryo Pramono, S.Ked; Baru Setiawan; Muh. Guntur BC; Ncik Danang, S.Ked; Wisnu Satrio N, SE.; Indra Arta Kusuma, S.Kom; Ahmad Pasha; Feri Ardianto dan istri beliau Nila Desi P, SE.. Serta juga kepada sahabat waktu kecilku yang entah kini kau berada di mana, Prio Wahyu Lestarianto (dimana gerangan dirimu??? Aku kangen bertemu denganmu, bercanda bersama dan bermain bersama. Mengenang masa SD yang saat itulah kita trakhir bertemu...)
Ditulis di:
Malang, Jum’at, 25 Muharram 1432 / 31 Desember 2010
@nd.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah