KAJIAN ISLAM DAN KARYA PENA

KAJIAN ISLAM YANG MEMUAT HAL-HAL BERKAITAN TENTANG PENGETAHUAN ISLAM BAIK SADURAN ATAU KARYA ASLI. BAIK HAL AKIDAH, MUAMALAT, FIKIH ATAUPUN TASKIYATUN NUFS (PENYUCIAN HATI)

JUGA KARYA PENA UMUM BERUPA PUISI CERPEN DAN KARANGAN ATAU ILMU PENGETAHUAN UMUM DAN PENELITIAN ILMIAH

Sabtu, 22 November 2014

DEKLARASI NASIONAL PENYELAMAT NKRI

DEKLARASI NASIONAL PENYELAMAT NKRI
“Pasukan Penyelamat NKRI dari Aliran Sesat, Syi’ah, dan Komunis Gaya Baru”

Bismillahi wal hamdulillah, Asholatu wa salamu ‘ala Rasulillah Muhammad Shalalalhu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa shohabihi wa ummatihi ila yauml akhirin. Amma ba’d.

Muqodimah
Segala Puji hanya milik Allah, Dialah Yang Maha Kuasa dan Dialah yang Maha Kuat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Al-Karim, (artinya) “Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.[1]
Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam, suku, dan budaya. Namun di sisi lain, Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Islam, merupakan agama satu-satunya yang diridhoi oleh Allah Ta’ala.
Banyak manusia menyangka bahwa Demokrasi merupakan hal yang baik, hal yang diterima oleh manusia, hal yang mengedepankan HAM dan sebaginya. Mereka merasa bahwa Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk membentuk hukum sendiri. Manusia merasa dirinya pintar, merasa dirinya hebat, padahal hakekatnya mereka tidak mengetahui apapun. Sehingga Allah melarang manusia membuat-buat aturan, hukum, ideologi dan agama sendiri, karena memang mereka tidak memahami hakekat alam semesta dan bagaimana strukutur dunia. Allah-lah Yang Maha Mengetahui, maka Dia memerintahkan manusia untuk taat kepadaNya, sebagai bentuk dan rasa kasih sayangNya.
Manusia, hanyalah makhluk yang diperintah untuk menjalani kehidupan sesuai dengan petujuknya, dan akal membantu mereka membuat sesuatu lebih baik dalam konteks teknis untuk menunjang hidup mereka guna menyesuaikan dinamika kehidupan yang lebih baik. Fungsi akal hanyalah untuk wilayah teknis bukan ideologi, bukan agama, bukan pula dasar-dasar hukum. Sebagaimana akal adalah membuat baju yang lebih indah dan sejuk, mengembangkan teknologi, mengembangkan transportasi, menguak sedikit atas misteri dari kasus-kasus yang memang harus dipecahkan, bukan membedah serta menemukan ideologi. TIDAK, dan TIDAK sama sekali.
Hanya saja, banyak manusia ingin bebas sebebas-bebasnya. Mereka merasa pintar untuk membuat aturan yang mereka pikir mampu menyejahterakan hidupnya, padahal itu hanyalah memanjakan nafsu liarnya. Mereka ingin menggulingkan orang-orang yang menghambatnya dan memangkas aturan yang tidak sesuai dengan nafsunya. Allah berfirman, “Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.[2]
Maka mereka yang merasa pintar dan menuruti hawa nafsunya membuat makar untuk menjatuhkan Agama Allah, merusak Islam, menghina Kaum Muslimin. Mereka seakan tidak takut resiko apapun, padahal neraka lebih dekat dengan lehernya bila mereka tidak bertaubat. Mereka terus dan terus membuat makar.
Di Indonesia, makar musuh-musuh Islam sudah mencapat taraf peningkatan yang signifikan. Munculnya banyak aliran sesat baik muncul dari lokal seperti Mosadeq, Lia Eden, LDII/Lemkari, NII, Darmo Gandhul, dan lain sebagainya, hingga kesesatan internasional seperti Syi’ah, Ahmadiyah, Baha’iyyah, dan sebagainya. Begitu juga gerakan separatisme serta gerakan yang mengacaukan faham ketuhanan dan lebih bersandar kepada faham sosialis palsu (baca KOMUNIS) yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.” Segala Puji bagi Allah, akhirnya Kaum Muslimin di Malang dan beberapa daerah di Indonesia mulai mengadakan pergerakan persatuan Islam. Mengingat Islam saat ini terpecah belah menjadi bagian-bagian. NU, Muhammadiyah, Salafiyah, Persis, Al-Irsyad, dan sebagainya. Mereka memiliki satu sesembahan dan Rasul yang menjadi panutan dibingkai dalam satu kalimat Laa ilaha ilallah, memiliki kitab yang satu Al-Qur’an, rukun iman yang enam, dan rukun Islam yang lima, tetapi mereka beradu dan berseteru hanya karena masalah furu’iyyah (perbedaan hukum-hukum cabang/perbedaan teknis). Sedangkan mereka tidak memahami bahwa adal masalah perbedaan ‘ushul (pokok keimanan) yang jelas-jelas tujuannya merusak Islam sedang merong-rong negeri NKRI.
Berawal dari sinilah Kaum Muslimin Malang, mengadakan sebuah pertemuan persahabatan dari seluruh elemen Kaum Muslimin dalam berbagai partai, tokoh masyarakat, NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, dan sebagainya, juga duduk dalam deklarasi persatuan intelejen, TNI, POLRI, dan aparat serta tokoh masyarakat. Mereka sepakat bersatu di bawah satu bendera Laa ilaha ilallah untuk mendukung NKRI yang damai dalam persaudaraan. Dalam bingkai aqidah salimah dan dalam bingkai rahmatalil ‘alamin.
Deklarasi dilaksanakan di Pondok Tahfidzul Qur’an “Al-Firqotu An-Najiyyah” Karang Ploso, Kabupaten Malang. Letaknya tepat di belakang ARHANUD, pertahanan udara TNI-AD. Tokoh yang mewakili pembacaan deklarasi adalah: Ust. Andri Kurniawan (pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Firqotun Najiyyah; Habib Zein Al-Kahf (Mantan Ketua MUI Jatim dan Tokoh MUI Jatim); K.H Khoiril Ma’shum (Ketua MUI Sampang Madura); Ust. Alfian Tanjung (Tokoh dan Intelejen Pergerakan Komunis Indonesia); Kol. Herman Ibrahim (Mantan Ketua Badan Intelejen Negara); Prof. DR. Ust. Baharun (Ketua MUI Pusat Jakarta); DR Zein An-Najjah (Ketua Bidang Dakwah Indonesia); Ust. Achwan (Tokoh Da’i Kota Malang); dan Syaikh Utsman bin Ali al-Makki (Perwakilan Ulama Internasional dari Makkah Kerajaan Saudi Arabia).
Sebelum deklarasi, masing-masing tokoh menyampaikan orasinya. Dimulai dari pembacaan Tilawatil Qur’an oleh Syaikh Utsman bin Ali al-Makki dilanjutkan dengan orasi demi-orasi.
1. Orasi Pertama Oleh Prof. DR. Ust. Baharun (Tokoh MUI Pusat Jakarta)
a. MUI salah satu misinya adalah mengawal aqidah umat Islam agar berjalan lurus sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah sahihah sebagaimana difahami oleh para sahabat dan siapapun yang mengikuti mereka, melindungi hak-hak kaum muslimin atas pelaksanaan syariat dan perlindungan kepada seluruh kaum muslimin dalam menjalankannya.
b. Perbedaan yang membangun memang harus dilestarikan sebagaimana perbedaan madzhab adalah sarana menuju kekayaan bab ilmu fiqih. Akan tetapi tatkala perbedaan itu sudah mengarah kepada keyakinan atau kepada aqidah, maka perbedaan inilah yang disebut perbedaan yang merusak. Dalam perbedaan yang kedua inilah pemerintah dan MUI harus mengamputasi hal-hal yang merusak agar tidak menyebar dan menggerogoti sendi-sendi kehidupan beragama.
c. Kita tahu bahwa Syi’ah, Komunis, Salibis, Ahmadiyah, dan aliran-aliran yang berbeda agama dengan Islam adalah mereka yang tidak diridhoi Allah secara hakekat. Karena mereka bersifat merusak dan mengancam kehidupan dunia dan akherat umat manusia. Maka inilah yang harus diamputansi, bukan dipelihara dan diakomodir oleh negara.
d. Guna memberantas dan mengamputansi para aliran sesat tersebut, maka umat Islam hendaknya bersatu padu dalam satu kesatuan barisan. Selain itu mengabaikan permasalahan furu’iyyah dan larangan pula untuk memompanya sehingga menjadi masalah besar. Tetapi faktanya, justru yang paling berat bukan masalah ektrenal melainkan internal itu sendiri karena adanya banyak perpecahan di kalangan umat Islam.
e. Bila umat Islam tercabik-cabik, maka boleh jadi NKRI akan terpecah belah, karena komponen utama NKRI adalah Umat Islam dan TNI. NKRI sebagai ladang untuk kenyamanan tempat tinggal, bersatunya kekuatan Umat Islam, serta medan menyusun kekuatan dakwah akan bertambah lemah dengan pecahnya NKRI, Islam pun akan semakin terancam dengan pecahnya NKRI. Maka NKRI adalah Negara Kesatuan yang merupakan modal besar untuk membangun sebuah peradaban Islam lebih maju dan lebih kuat lagi.
f. Negara-negara yang tidak tegas dengan gerak perkembangan Syi’ah sebagaimana Iraq (Setelah Sadam Husein), Yaman, Suriah, dan yang lainnya maka tercabik-cabiklah negara itu. Sedangkan Maroko, Malaysia, Muritania, dan negara-negara yang tegas menolak Syi’ah mereka mengalami ketenangan dan kenyamanan dalam kehidupan bernegara dan berislam mereka.
g.  Halangan-halangan untuk memberantas Syi’ah dihambat oleh orang-orang yang mengatasnamakan HAM dan Toleransi, mereka boleh jadi tidak mengetahui hakekat penghancuran dan bahayanya Syi’ah maupun aliran sesat yang lain, tetapi boleh jadi memang mereka lebih mementinngkan urusan dunia dan materi duniawi daripada urusan akherat.
h. Intoleransi agama yaitu perbedaan dalam hal Aqidah. Selain Islam aqidahnya merusak dan itu berdapak pada syariah dan proses kehidupan sehari-hari hingga kehidupan berbangsa dan bernegara.
i. Kecintaan kepada Allah, Islam, dan Rasulullah serta para sahabatnya adalah hal yang mutlak diupayakan.
2.  Orasi oleh K.H. Bukhari Ma’shum: Ketua MUI Sampang
a.  MUI Sampang menyatakan dengan tegas bahwa ajara Tajul Muluk (Syi’ah) adalah SESAT dan MENYESATKAN.
b.  MUI se-Madura setelah peristiwa Tajul juga menyatakan dengan tegas sikapnya bahwa Syi’ah sesat dan menyesatkan.
c. Dengan desakan seluruh ulama mengatasnamakan organisasi resmi MUI se-Madura, mendesak MUI Jawa-Timur mengkaji kembali Syi’ah serta mendesak mengeluarkan fatwa. Akhirnya MUI Jawa-Timur mengeluarkan fatwa tegas tentang sesatnya Syi’ah.
d. Ternyata ada salah satu tokoh yang mengkritik fatwa MUI Jawa-Timur dan menyatakan bahwa Syi’ah sama saja dengan Sunni, sehingga MUI Jawa-Timur bergerak cepat untuk mengadakan dialog dan diskusi dengan ulama tersebut. Tetapi setelah dialog dilakukan, ternyata memang diketahui bahwa seluruhnya sepakat Syi’ah sesat dan menyesatkan.
e.  Setelah peristiwa Tajul Muluk, banyak pengungsi, maka Presiden mendesak MUI Sampang dan se-Madura untuk bisa membuka pintu bagi Tajul dan pengikutnya. Masyarakat seluruhnya sepakat bahwa mereka terbuka terhadap Tajul dan pengikutnya dengan syarat: “mereka harus kembali kepada ajaran Ahlusunnah wal Jamaa’ah. Jalan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam.” Atau mereka harus transmigrasi dan dibuang ke wilayah yang jauh dari umat Islam bila memang tetap tidak mau masuk ke dalam ajaran Islam.
f.  Dikatakan apakah melanggar HAM? Maka Pengusiran dan amputasi terhadap kelompok sesat adalah sebab syar’i untuk melakukan sesuatu. Potong tangan tanpa sebab melanggar HAM, tetapi tatkala ada sebab itulah yang syar’i, tatkala tidak dipotong tangannya itulah yang justru melanggar HAM lebih banyak orang lagi, karena mereka justru mengancam harta, jiwa, dan kehormatan masyarakat banyak. Oleh sebab itu Tajul (Syi’ah) adalah di dalam kasus ini.
g. Oleh sebab itulah, maka Tajul dipenjara selama 4 tahun penuh dalam tuntutan yang ada pada mahkamah Indonesia.
3.  Orasi oleh Habib Zain Al-Kahf (Tokoh Senior MUI Jawa Timur)
a.  Bahaya apabila Syi’ah dibiarkan. Bila ini terjadi boleh jadi akan berkembang konflik sebagaimana di beberapa wilayah Timur Tengah dan negara Islam lainnya. Bahkan di Jawa Timur Syi’ah sudah berani menunjukkan taring dan kedoknya padahal jumlahnya baru sedikit.
b.  Syi’ah sesat karena mereka menghina Raaulullah, istri-istrinya, para sahabatnya, serta tokoh-tokoh ulama Islam dan Muslimin.
c. Indonesia juga menjadi ladang pemurtadan besar-besaran baik murtad ke agama lain maupun ke aliran sesat. Hal ini bertujuan untuk merusak iman Kaum Muslimin Indonesia. Bila iman bangsa Indonesia rusak akan merusak kestabilan NKRI.
d.  Syi’ah sangat berbahaya, karena selain bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, Syi’ah juga diback up oleh suatu negara yang kaya dengan backingan Amerika.
e.  Perbedaan Sunni-Syi’ah bukan hanya perbedaan sebagaimana NU-Muhammadiyah. Karena Syi’ah berbeda secara pokok dengan Sunni. Rukun Islam dan Imannya pun berbeda.
f.  Cara menentukan sesat dan tidaknya masalah keyakinan hanya dilakukan dengan mencocokkan Al-Qur’an dan Sunnah. Ternyata Syi’ah berbeda banyak dengan ajaran yang diturunkan oleh Allah.
g.  Seharusnya Kaum Muslimin bersatu, tidaklah ribut dengan ushul (perbedaan yang diambl dari Sumber Al-Qur’an dan Sunnah) maka tidak perlu diributkan.
4.  Orasi Ust. Alfian Tanjung
a.  Fakta gerakan PKI saat ini
     - Dibebaskannya sekitar 475 kader PKI dari P. Buru oleh SBY
     - Diterbitkannya buku”Aku Bangga Jadi Anak PKI”
     - Gerakan PKI terbagi 3: Ilegal, Pemerintahan, dan Pendidikan
- PKI berkembang pesat tanpa didengus aparat, karena aparat sibuk memata-matai Umat Islam dan merespon pesanan luar senilai jutaan bahkan milyaran rupiah
- Kader-kader PKI yang kini mulai bangkit kembali melakukan perilaku sebagaimana tahun-tahun 60-an. Menggali sumur kosong dan menandai rumah-rumah kosong.
5.  Kolonel (purn) Herman Ibrahim
a.  Perang ke depan diperkirakan terjadi adalah perang global (non state) antara pendukung Islam dan pendukung musuh-musuhnya.
b. Demokrasi adalah senjata untuk menuju perang global generasi ke-4.
c.  Untuk menggalang kekuatan maka harus ada persatuan, dimulai dengan persatuan NKRI.
6.  Ust. Ir. Andre Kurniawan
a.  Pada tahun 1988 ada tokoh ulama memberikan orasi yang disampaikan, bahwa ada pertemuan kristenisasi di Colorado untuk Kristenisasi di Pulau Jawa dan terkumpul dana USD 1 M.
b.  Hasilnya bila dilihat 4 sumber lembaga survey nasional, tahun 90-an umat Islam secara kuantitatif 92%. Ternyata tahun 2000 umat Islam Indonesia tinggal 79%. Diungkap juga oleh majalah Transformasi
Indonesia bahwa tahun 2000 mereka berhasil memurtadkan Umat Islam Indonesia sebanyak 7 juta orang. Diteruskan hingga tingkat nasional adalah nyata.
c.  Richard menyatakan pada 7 Mei 2003 di New York Times, bahwa musuh tunggal Amerika pasca Uni Soviet adalah Islam dan Muslimin.
d.  Indonesia negara terbesar penduduk Muslimnya di dunia, tapi aqidahnya lemah. Maka Indonesia menjadi target utama Kristenisasi Dunia tahun 1920.
e.  Kristenisasi memiliki Doktrin Milenium Sejahtera:
-    Menghabisi Kaum Muslimin
-    Menjadikan Yerusalem menjadi Ibukota Abadi
-    Penghancuran Masjid Al-Aqsha
Karena Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di dunia, maka termasuk negara yang dijadikan target pemusnahan.
f.  Maka solusinya adalah:
-    Lakukan pengetahuan aqidah wala’ wal bara’
-    Jihad fi sabilillah
-    I’daad
-    Persatuan Shoof di tengah-tengah umat
-    Generasi Umat Islam yang Robbani sebagaimana dalam Al-Maa’idah: 54
7.    Dr. Zein An-Najjah
a.  Pusat kajian termasuk garda depan dalam membendung aliran sesat
b.  Kelemahan umat Islam tak ada kajian, manajemen, keilmiahan, dan dana
c.  Kemunduran umat Islam adalah karena kebodohan umat Islam itu sendiri, yaitu kebodohan dalam syariat dan terhadap konspirasi bangsa-bangsa selain Islam.
d.  Agar Islam ini menang, maka umat Islam harus kembali kepada Allah. Karena Allah-lah yang mengatur semuanya. Memang Allah mudah memenangkan Umat Islam, tetapi hamba-hambaNya juga dituntut berjuang dan bergerak sesuai SyariatNya. Kita tidak peduli dengan kemenangan itu dan beserta kekalahannya dalam perjuangan, karena hasil hanyalah di tangan Allah, begitu juga dengan hakekat kemenangan. Tugas kita hanyalah berjuang sesuai dengan syariat Allah.
8.  Ust. Achwan: Amir Dakwah Kota Malang
a. Umat Islam harus bermuhasabah.
b. Umat Islam harus berhati-hati dengan fitnah.
Itulah orasi-orasi yang disampaikan oleh tokoh-tokoh Indonesia baik dari kalangan Intelejen, Militer, Pengamat dan Ulama. Demikianlah sebelum deklarasi dibacakan. Setelah selesai orasi, mulailah seluruh tokoh berjajar dan Kaum Muslimin pun berdiri menyaksikan deklarasi dibacakan.
Deklarasi Nasional dapat disaksikan dalam video sebagai berikut:

Karangploso (Kab. Malang) 26 Oktober 2014.









[1] Al-Qur’an; Surah An-Naml: 50
[2] Al-Qur’an; Surah Al-Mu’minun: 71
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Suara Nada Islami

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berdiskusi...Tangan Kami Terbuka Insya Allah